Kamis, 15 September 2016

LABUAN BAJO PART II - WAEREBO TO KELIMUTU

WAEREBO




Setelah kami mendarat sekitar jam 18.00 WITA kami langsung makan seafood di sekitar Tempat pelelangan ikan, ikannya fresh banget dan bumbu masakannya enak recommended dah makan disana dan harganya tidak mahal masih mahalan makan seafood di jakarta di bandingkan di Labuan Bajo dan tentunya harus pinter pinter nawar dong hehe..
Disitu kita milih sendiri apa yang mau kita makan dan nnti di masakin dengan hidangan Khas Labuan Bajo, kurang enak apalagi coba :D

Tapi bukan makanan yang kita bahas tapi perjalanan kami ke Waerebo, setelah makan maka kami segera melanjutkan perjalanan ke Waerebo sekitar jam 21.00 WITA dengan mobil sewaan yang kami sewa terlebih dahulu.

"Tips : Kalo Hari Libur Panjang maka pesanlah mobil terlebih dahulu"
Perjanan Kami tempuh dari Labuan Bajo selama 8 Jam (Labuan Bajo - Ruteng - Denge ) dengan jalan yang berliku-liku, saran sih sebelum berangkat diharapkan minum antimo terlebih dahulu biar bisa tidur nyenyak meskipun lewatin jalan jalan yang berkelok. Karena perjalanan kami malam jadi tidak bisa melihat pemandangannya, padahal di sepanjang perjalanan selama dari Bajo ke Waerebo itu sangat bagus karena yang kita lihat itu Laut dan Gunung.

Perjalanan kami tempuh sebanyak 8 jam dan kami sampai jam 03.00 dan langsung rebahan di tempat Pak Blasius di desa Denge, di Denge (pak Blasius) kami langsung di suguhkan dengan kopi hangat karena di daerah tersebut merupakan pegunungan jadi cuaca ya dingin banget. sambil ngopi kami di jelaskan mengenai biaya yang akan di keluarkan untuk menuju ke Waerebo (April 2016), yaitu :




Kemaren Kami tidak menginap karena mepet waktunya harus ke Ende lagi, Biaya yang kami keluarkan dengan Grup adalah sebagai berikut :

Makan : 35.000

Porter : 200.000 / grup (10 orang)
Masuk ke Waerebo : 200.000
Total : 255.000

Mahal sih tapi Worth it la karena Rumah Adat Waerebo ( Mbaru Niang) merupakan sebuah sejarah besar untuk Wae Rebo. Badan PBB untuk pendidikan dan kebudayaan, UNESCO, menganugerahi Wae Rebo sebagai peraih Award of Excellence pada UNESCO Asia-Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation. Sebuah penghargaan tertinggi dalam bidang konservasi warisan budaya. Wae Rebo mengalahkan pesaing-pesaing seluruh dunia yang tak kalah berkualitas pada Tanggal 27 Agustus 2012.

Perjalanan dari Desa Denge ke Waerebo memerlukan waktu sekitar 3 jam untuk naik keatas tapi selama itu tidak terasa karena banyak pemandangan yang menyejukan mata sebelum sampai ke Desa Waerebo.

Di Waerebo tidak ada sinyal sama sekali maka jangan berharap jika kita bisa langsung Update ketika sudah sampai di atas hehehe...
setelah 2,5 jam berlalu kami akhirnya sampai ke pintu masuk Waerebo, sebelum masuk ke Desa nya hal yang pertama dilakukan adalah membunyikan Pentungan (Bambu Horizontal) sebanyak 3 kali, hal itu dilakukan sebagai petanda bahwa akan ada tamu yang datang, Hal tersebut dilakukan oleh Guide kita.


 gambar pentungan

 Waerebo dari atas


Waerebo tampak dati atas Taman Baca

Setelah kami sampai di Desa Waerebo kami langsung di hadapkan ke Ketua adat di Waerebo namannya "Alex", antara pemandu sebelum memulai upacara adatnya mereka berbicara dalam bahasa adat mereka kemudian seperti di bacakan mantra oleh ketua adat yang fungsinya adalah kami telah di sambut dan di terima oleh arwah nenek moyang mereka dan sudah di anggap sebagai anak Waerebo, sehingga kita bebas untuk melakukan apa saja termasuk foto dll. jika tidak melakukan upacara adat maka kata pak Alex seluruh kegiatan di Desa Waerebo tidak di Ridhai.

 foto alay bersama tim go out and see indonesia

foto bersma pak alex yang memakai ikat kepala

this is me take a selfie :D

foto bareng anak waerebo

Setelah puas dengan foto foto maka kami kembali ke rumah adatnya untuk makan siang, makan siangnya buakn per grup tetapi kita makan bersama dengan grup grup lainnya,dan makan membentuk 1 lingkaran fungsinya mempererat persaudaraan dan saling kenal dan modus. hahhaa
Setelah makan maka kami langsung berkemas dan kembali ke bawah kembali (Desa Denge).



Setelah makan siang bersama kami langsung bergegas untuk packing untuk turun ke bawah (Desa denge) turun ke bawah memerlukan waktu sekitar 1,5 - 2 Jam tergantung dari kecepatan masing-masing.
Setelah kami sampai di bawah deket Jembatan kami langsung di jemput oleh mobil yang kami sewa untuk di antar ke rumah pak Blasius kembali. Setiba kami sampai di kediaman Pak Blasius kami langsung bersih-bersih dan repacking tas tas kami kembali. Oh iya di tempat Pak Blasius kita nitip tas jadi kita keatas (Waerebo) tidak membawa barang lagi hanya yang penting saja.

Setelah berberes kami langsung melanjutkan perjalanan ke Ruteng, sekitar jam 15.00 WITA (Desa Denge - Dintor - Ruteng ) selama 3jam kurang lebih, sepanjang perjalanan menuju ke ruteng mata kami dimanjakan oleh pemandangan yang indah yang tidak kami lihat dikarenakan perjalanan malam kemaren, disepanjang perjalanan kami melihat Gunung, Laut, Sawah yang menguning di tambah sorotan senja matahari sangat memanjakan mata dan membuat bersyukur atas kebesaran sang pencipta.
Kemaren Kami melewati jalur belakang/ Jalan lintas untuk sampai ke Ruteng yaitu Taman Hutan Raya Ruteng. Menurut saya jalannya sepi tapi karena itu jalan lintas banyak truck- truck gede yang lewat, tapi jalan yang kita lewati juga agak rusak.

sepanjang jalan Tahura kita dimanjakan oleh Pohon Pinus dan pemandangan yang indah, dan disana cepet banget turun kabutnya. sebelum masuk ke Kota Ruteng Kami istirahat dan menikmati bakso khas Ruteng dan rasanya enak banget karena makan di puncak sambil di selimutin Kabut kebal.

Selesai kami makan Bakso kami langsung pergi ke Kota untuk mencari penginapan di kota Ruteng, Kami menginap seperti Hotel kelas melati karena mengingat bujet yang akan kami keluarkan dan perjalanan masih panjang.

Saran sih untuk menginap jika memiliki bujet lebih untuk memilih hotel yang lebih bagus, karena hotel melati yang kami bermalam sering di razia oleh aparat kepolisian mungkin dihotel tersebut sering dijadikan untuk Narkoba atau prostitusi dan di ketok malem-malem ketika kita sudah tidur itu gak enak banget mengganggu tidur kita.

SPIDER WEB RICE FIELD CANCAR

sekitar jam 07.00 WITA kami langsung Check Out dari hotel tersebut dan langsung berbegas untuk menuju ke Sawah yang berbentuk Sarang Laba-laba (Spider Web Rice Field)  di Desa Cancar. masuk nya murah kok cuman Rp10.000 perorang ada juga penjaganya menawarkan pakai tongkat tapi menurut saya sih tidak perlu karena gak begitu terjal perjalanannya sekitar 20menit paling lama sudah sampai keatas kita langsung bisa menikmati indahnya ciptaan tuhan seperti corp circle yang dibuat oleh alien.
sejarah nya kenapa di bentuk sedemikian rupa, konon nenek moyang ingin membagi tanah secara adil maka dibentuk seperti sarang laba-laba.
berikut penampakan dari spider field cancar :





Bajawa
setelah puas dengan melihat corp cirlcle yang di buat oleh nenek moyang kita bukan alien ya hehhee kami langsung bergegas melakukan perjalanan kembali yaitu ke kampung ada Bajawa. perjalanan kurang lebih kami sekitar 3-4 jam, cukup melelahkan sih tapi terbayar sama pemandangan yang asri dan alami di Ruteng.

untuk sekedar info jalan yang dilalui cukup berkelok mungkin bagi yang tidak terbiasa akan mabuk di jalan lebih bagus minum antimo dan langsung tidur deeeh...
selang waktu berjalan kami akhirnya tiba di kampung adat Bajawa.

pertama kali kami masuk, kami langsung disuruh lapor ke ketua adat mereka dan mengisi tamu, untk biaya kami disruh seikhlasnya aj untuk masuk ke kampung tersebut, setelah selesai kami langsung siap siap untuk menikmati dan bercengkrama dengan anak suku bajawa dan pastinya aktivitas tidak bisa di hindari yaitu foto :D hahahaa.

ini adalah beberapa foto untuk desa adat bajawa :



sekitar satu jam kami disini untuk bercengkrama dengan warga sekitar dan kami bersiap siap untuk melanjutkan perjalanan ke kelimutu.

Danau Kelimutu


siapasih yang tidak kenal dengan kelimutu ? danau kelimutu adalah danau yang terdiri dari 3 kawah gunung yang tiap tahunnya berubah warna masih tidak tau lagi coba deeh liat uang gocap (Rp5000) zaman waktu dulu yang masih ada 3 danau nya itulah nama nya danau kalimutu...
Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya.
Tau kan Gue ?
Ya iya lah nama nya juga Googling hahaha :D

aktivitas yang dilakukan disini adalah berburu golden sunrise.
Danau terdiri dari 3 Warna yaitu :

Warna Biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" diyakini oleh penduduk setempat menjadi tempat berkumpulnya orang-orang meninggal di usia muda.

Warna Merah atau "Tiwu Ata Polo" diyakini menjadi tempat berkumpul arwah orang-orang yang semasa hidupnya sering melakukan perbuatan jahat. 

Sedangkan Warna Putih atau "Tiwu Ata Mbupu" diyakini oleh warga desa sebagai tempat berkumpulnya arwah-arwah leluhur mereka yang meninggal ketika mereka tua.

Selain itu, masyarakat setempat percaya bahwa danau tersebut adalah danau keramat dan memberikan kesuburan pada daerah sekitarnya. Maka tak jarang sering diadakan upacara adat di danau tersebut di mana masyarakat memberikan persembahan hasil bumi kepada arwah di danau tersebut.

Berikut adalah penampakan dari Danau / Kawah Kelimutu :








Demikianlah perjalanan singkat kami selama 7 hari untuk menaklukan labuanbajo - Ruteng - Bajawa - Ende.
tunggu trip kami selanjutnya.

Kamis, 01 September 2016

LABUAN BAJO

Labuan Bajo 


Ngomong tentang Labuan bajo mungkin sebagian banyak yang tidak tau dimana itu Labuan bajo tetapi jika di bilang pulau komodo pasti semua orang tau dimana itu, Begitu juga dengan saya sebelum nya pasti bingung dimana itu Labuan Bajo. kalo di liat dari sisi geografis Indonesia terletak di paling timur manggarai Nusa Tenggara Timur, Labuan Bajo merupakan satu”nya jalan jika kita ingin ke pulau komodo dan pulau-pulau lainnya dengan menggunakan kapal.

Untuk mencapai ke Labuan Bajo kemaren kami dari Jakarta – Bali , Bali –Labuan Bajo jika ingin menggunakan pesawat . bisa juga melalui darat dari Surabaya- Bali – Lombok – Bima – Labuan Bajo tapi butuh ekstra tenaga dan waktu untuk mencapai ke Labuan Bajo so, semua tergantung dari waktu masing-masing. 

Disini saya akan berbagi berbagai pengalaman saya Live on Board di Labuan Bajo selama 3h 2d adapun tempat wisata yang kami kunjungi adalah 
* Pulau Kenawa 
* Pulau Sembilan 
* Gili Lawa 
* Manta Point 
* Pulau Kalong 
* Pulau Komodo 
* Pulau Rinca 
* Pantai Namo 
* Pink Beach 
* Pantai Namo 
* Pulau Padar 

Disini saya dan temen” saya tidak mengikuti Trip ataupun Travel dari pihak ketiga kami disini Pure perjalanan jadi bebas untuk mengatur jadwal bareng “Feel like Private” hehehe… 

Untuk sewa Kapal Kami menggunakan jasa pak Jafar Alie mungkin beliau sudah cukup terkenal di kalangan anak” Backpacker, beliau orang nya lucu dan asik untuk di ajak ngobrol sekalian menjadi pemandu selama Live on Board. 

Beliau adalah penduduk asli dari pulau komodo jadi beliau mengetahui semua seluk beluk Pulau-Pulau dan apapun pantangan yang ada di Pulau Komodo,Rinca dll. Jadi mau di Tanya mengenai sejarah pulau atau sejarah komodo beliau tau ceritanya. 

Selama 3 hari 2malam kami hidup di laut dan ini merupakan pengalaman kami semua tidur di kapal baik itu makan,mandi dan BAB semua di lakukan di kapal semua nya, pertama sih mikirnya sepertinya ribet tapi setelah di lakukan ya ribet juga ternyata terutama untuk yang cewek hahhaa.. alhasil mereka tidak mandi selama 3 hari termasuk saya juga sih hahahha :D 
But it’s so funny and unforgettable moments dan mau di ulangi lagi hahahha 

Berikut adalah itinerary dari hari pertama hingga ketiga :

=====================================================================
Hari Pertama;

Destination : 
*Pulau kenawa 
*Pulau sembilan 
*Gili lawa 

Berhubung kami tiba di Bandara Komodo siang sekitar jam 10.00 WITA maka semua jadwal bergeser dan waktu mepet semua tapi ketiga pulau itu dapat semua kok :-).
Setelah sampai di Bandara international Komodo kami langsung di jemput oleh pak Jaffar langsung mengantarkan kami ke pelabuhan,perjalanan dari Bandara ke Pelabuhan sekitar 15-20 menit. 

Sekitar jam 12.00 WITA kami berangkat langsung ke Pulau Kenawa dengan Kapal yang sebelumnya sudah kami Booking ke pak jaffar. Perjalanan Dari Pelabuhan Labuan Bajo ke Pulau Kenawa sekitar 2 Jam jika dalam keadaan normal (tidak ada ombak), selama perjalanan kami di suguhkan dengan pisang goreng untuk cemilan ternyata di Labuan bajo sekitarnya kegemaran mereka adalah makan pisang goreng dengan kopi jadi teringat waktu kecil kalo di kampung sering makan begituan hahhaa 

Selang 2 jam berlalu kami pun tiba di pelabuhan pelabuhan pulau Kenawa, just info untuk sekarang Pulau Kenawa ada Biaya Masuk nya semenjak di olah oleh pihak swasta semenjak 1 April 2016 jadi kalo misalkan ada pihak lain yang menerangkan bahwa pulau Kenawa Bayar itu benar karena sudah saya buktikan sendiri kesana emang bener bener bayar sekarang jadi bukan bohongan. 

untuk Biaya sendiri yaitu 
Rp. 50.000 = Biaya di berikan hanya untuk masuk dan menikmati fasilitas berupa tempat duduk dll. Rp. 150.000 = Setiap orang bebas untuk minikmati fasilitas dan makan minum sepuasnya. 
                "Biaya di atas di kecualiakan untuk Warga Negara Asing" 

Kami di Kenawa tidak hanya bermain di bawa tapi kami Trekking Karena Pemandangan di atas sangat bagus menurut pak jaffar, trekking memerlukan waktu sekitar 20-30menit dan gak terlalu terjal.
Berikut adalah penampakan pemandangan Pulau Kenawa,Labuan Bajo.






"ini adalah hasil dokumentasi kami"
Setelah puas dengan Pulau Kenawa sekitar jam 15.00 WITA kami langsung Menuju Pulau Sembilan
Pulau Sembilan Adalah Pulau yang terbentuk karena Coral yang sudah mati berkumpul dan bertumpuk disana menjadi seperti pulau yang berbentuk pulau Sembilan dan Unik nya Lagi di Pulau Sembilan Terdapat Banyak sekali Ubur” Tentakel Ungu yang hidup didasar pulau Sembilan dan Pastinya Tidak Beracun. Kami di Pulau Sembilan sekalian menikmati sunset “khas” Pulau Sembilan. 


Berikut Penampakan Pulau Sembilan, Sunset dan Ubur” Unyu penghuni Pulau Sembilan, Labuan Bajo. 






Setelah Sunset Kami langsung menuju ke Gili Lawa untuk bermalam disana seklaian mempersiapakan diri untuk trekking mengejar sunrise di Gili Lawa. 
=====================================================================
Hari Kedua; 

Destination : 
* Gili Lawa
* Manta Point  
* Pulau Padar
* Pantai Namo
* Pulau Kalong 

Gili lawa adalah Pulau Trekking tetapi trekking nya tidak begitu curam dan tidak begitu lama sekitar 45 menit sudah sampai di puncak. Gili Lawa ini sangat bagus di liat ketika sunrise apalagi ketika moment Golden Sunrise mungkin ini adalah sunrise terbaik yang pernah saya lihat ketika melakukan travelling.
Sekitar Habis Subuh atau jam 04.00 WITA kami langsung bersiap siap untuk melakukan Trecking ke Gili Lawa, diperlukan persiapan fisik yang lumayan untuk naik ke Gili Lawa karena jalannya cukup panjang dan Curam. mungkin karena masih gelap kami tidak bisa melihat jalan dengan jelas.
Berikut adalah Penampakan dari Golden Sunrise Gili Lawa, Labuan Bajo.








Manta Point adakah yang tidak tau manta without "N" ? :D , Manta adalah sejenis Ikan Pare tapi tidak beracun biasanya sering disebur Burung Laut karena ukurannya itu Lhooo... Luar biasa Besarrr...
tapi untuk di tempat ini sangan di anjurkan bagi yang tidak bisa berenang jangan coba coba nekat deeh karena arus lautnya sangai kencang sebentar saja saya berenang sudah ketinggalan jauh dari kapal yang saya tumpangi sungguh sangat membuat saya shock tapi untung aja ada kapal speedboat yang langsung menolong saya kalo tidak saya tidak tau nasib saya gimana hehehe...
Kalo untuk gambar saya tidak sempat ambil foto manta nya karena disini Gopro saya rusak :(




                                                                sumber : google


Pulau Padar adalah Pulau yang sangat indah dan wajib di kunjungi karena dari atas puncak kita bisa melihat 3 buah laut yang menjorok seperti membentuk 3 Kawah. pokoknya kalo ke flores tidak ke Padar sama dengan Boong karena pesona akan alam nya itu betah dan gk mau beranjak pulang sangkin bagusnya. Tapi,... kita harus luangkan waktu dan tenaga kita untuk menuju ketempat yang bagus untuk melihat gugus 3 pantai yang membentuk nya itu sekitar 30-45 menit ke atas. Saran sih kalo ke padar jangan siang hari karena mau panas nya itu lhooo luar biasa gk tertahankan.
Berikut adalah Penampakan dari Pulau Padar, Labuan Bajo.





Pantai Namo adalah salah satu dari 3 pantai Pink Beach yang ada di Labuan Bajo, Malah Pasir Pink nya lebih Pink di bandingkan dari Pink Beach nya sendiri, Pulau Namo ini masih banyak tidak di ketahui oleh banyak orang karena masih bagus dan klo untuk snorkling bagus air nya tenang.
Berikut adalah Penampakan dari Pantai Namo, Labuan Bajo.




Pulau Kalong adalah Pulau yang terletak di labuan bajo yang penghuninya adalah Kalelawar yang berukuran besar "Kalong" yang dikelilingi oleh pohon bakau disini kami sore hari sekalian melihat pemandangan langkah Kalong terbang di saat sunset untuk sunset nya sangat bagus. bagus banget malah :). setelah dari pulau kalong kami menginap di Perumahan Warga di Pulau Komodo.
Berikut adalah Penampakan dari Pulau Kalong, Labuan Bajo.


   " Siapkan fisik dan tenaga yang kuat karena masih banyak yang akan di kunjungi "
=====================================================================

Hari Ketiga; 

Destination : 
* Pulau Komodo 
* Pink Beach 
* Pulau Rinca 

Pulau Komodo merupakan Pulau yang bukan di huni oleh Komodo malah di Pulau Komodo adalah Pemukiman asli suku Bajo, di Pulau komodo selain dari Taman Nasional Komodo nya ada terdapat sarang komodo nya juga lhoo... saya beserta temen-temen di ajak oleh pak jafar ali untuk melihat sarang tersebut. sebenarnya agak takut sih berhubung beliau adalah asli orang sini saya beranikan untuk melihat sarang komodo dari dekat dan hati saya dag dig dug hahahaa

Sebelum kami ke sarang komodo kami diajak mengunjungi ke rumah pemandu kami pak jafar alie beliau sangat ramah sambil menyuguhkan kopi hitam khas bajo dan pisang goreng. menurut saya menu andalan dari pulau komodo adalah Pisang Goreng. kenapa ? dari awal kami sailing selalu di suguhkan pisang goreng dan saya lihat dimana mana selalu banyak yang jualan pisang goreng hahaha...
 

Untuk di Pulau komodo menurut saya sih pembangunannya untuk sarana dan prasarana masih dibilang tertinggal karena dari perkampungannya masih terlihat kumuh dan butuh pembangunan dari pemerintah semoga pemerintah memperhatikan Pulau komodo di perkampungannya bukan hanya di Cagar Alamnya saja di Taman Nasional Komodo.

Taman Nasional Pulau Komodo adalah Habitat asli Komodo tetapi di pulau komodo ini sangat sulit untuk di cari karena komodo nya malu malu akan kehadiran kami semua. dari awal trekking kami melihat cuman 2 komodo yang ada -_- berbeda dengan di pulau Rinca awal masuk sudah banyak sekali *Serem* hahahhaa

Pada Taman Nasional Komodo terdapat ada tempat bagus sebelum kita selesai keliling mengunjungi Taman Nasional Komodo yaitu Fregata Hill
disni kita bisa melihat pemandangan yang bagus dari Bukit ini seperti ini :


                                      "Memberanikan diri foto dengan komodo"
                               "My Travelmate beserta Para Ranger dan Pak Jafar"
"Pintu Masuk Taman Nasional Pulau Komodo"
"Foto Bareng dengan Komodo"
  "Dirumah Kediaman Pak Jafar Alie"
Pink Beach seperti Pantai Namo adalah Pantai pink yang terkenal di Labuan Bajo. karena keindahan pasir nya seperti warna pink. warna pink nya itu terjadi karena coral merah yang berada di dasar laut yang mati dan tergerus oleh air laut dan larut ke pasir maka membuat pasir tersebut kemerah merahan.
Perbedaan dengan Namo adalah disini terdapat Bukit" untuk foto bagus tapi ya kita harus trekking dulu 20 menit la agar sampai atas baru terlihat warna kemerahan pasir nya dari atas.










Pulau Rinca adalah Habitat dari Komodo juga disini terdapat sangat banyak komodo ada dimana mana yang sering jadi shuting film itu di pulau rinca karena banyak banget komodo nya sehingga kita perlu berhati hati dengan cara mengikuti isntruksi dari ranger yang telah kita sewa.


 "Tugu Komodo yang terdapat di Pulau Rinca"
 "Tulang dari binatang yang dimakan oleh Komodo"
 "Pintu Masuk Pulau Rinca "LohBuaya"

 "Taman Nasional Pulau Komodo di Pulau Rinca"
 "Taman Nasional Pulau Komodo di Pulau Rinca"
"Selfie Bareng dengan dengan Komodo di LohBuaya"
 Kalo dari perbedaan Komodo nya menurut saya pribadi terdapat dua
1. Dari Ukuran di Pulau Komodo lebih Besar daripada di Rinca
2. Warna Kulit di Pulau Komodo warna nya itu adalah Hitam kehijauan sedangkan di Rinca Coklat kemerahan.

Just Info :

a. Komodo sangat sensitif terhadap darah jadi apabila Haid silahkan lapor ke Ranger jangan segan segan agar pihak ranger nya waspada.

b. Komodo sangat sensitif terhadap gerakan atau seberti mengibas kibas kan kaki kita ke tanah hal itu seolah olah memancing Komodo.

c. Jangan Pernah ada barang yang bergelantungan ketika kita bawa akan berayun ayun karena di anggap komodo adalah sebagai makannya.

d. Baju merah adalah MITOS karena kami pake baju merah 1 Grup.

e. Nama asli komodo dari nenek moyang mereka "Ora" orang Komodo memanggilnya "Sebae" karena Komodo itu adalah Nama Pulau bukan Asli Komodo.

Nomor HP / WA pak jafar pemandu kami sekaligus sewa kapal :
jafar alie : 0813 3715 7421 

 "Cintailah Negeri Mu, Lestarikan Alamnya Jangan Rusak Alam nya, Ambil Hikmah setiap perjalanan akan CiptaanNya"